Sabtu, 22 Juni 2013

Contoh Test

Untuk memudahkan Anda dalam kuis ini, maka kami posting sebuah contoh test baik test untuk mengetahui ciri kepribadian investor dan test untuk mengetahui preferensi resiko. Yang kebetulan pada contoh ini  investor tersebut memiliki ciri yang paling dominan adalah Investor Tipe Teknis dan preferensi resiko dengan score 22.
Apakah ini bagus ???

Test Preferensi Resiko

Selain mengetahui ciri kepribadian investor kita masing-masing, kita juga harus mengetahui preferensi resiko yang siap kita tanggung pada saat berinvestasi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap manusia bersifat unik dan memiliki ciri khas masing masing-masing, maka dengan sendirinya preferensi resiko setiap orang juga berbeda. Preferensi resiko ini penting kita ketahui agar kita bisa memilih instrumen investasi apa yang cocok untuk kita atau dalam hal ini saham apa yang paling mungkin kita pegang. Karena pada dasarnya setiap saham yang kita miliki tersebut selain memiliki kemungkinan tumbuhnya ada, juga disertai kemungkinan untuk jatuhnya juga ada.

Test Kepribadian Investor


Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui kepribadian seorang investor, salah satunya adalah  test berikut ini. Dalam kaitannya dengan kuis ini, sebaiknya kita harus menjawab pertanyaan dibawah secara jujur dan benar. Kita tidak perlu berfikir keras untuk mencari-cari jawaban yang paling benar, karena didalam kuis ini memang tidak ada istilah jawaban yang benar atau salah, yang ada hanyalah jawaban yang mencerminkan diri kita sendiri. Artinya, semakin jujur kita menjawab pertanyaan ini, maka semakin jelas ciri kepribadian investor kita. Dengan semakin jelasnya kepribadian kita, maka diharapkan semakin bijak kita dalam berinvestasi baik investasi dalam sektor rill maupun sektor pasar modal / pasar keuangan.

Jumat, 21 Juni 2013

Mengenal Kepribadian Investor

Setiap manusia terlahir dengan keunikannya masing-masing. Setiap pribadi manusia juga berbeda antara satu sama lainnya. Dalam kaitannya dalam dunia saham, maka setiap manusia juga memiliki kepribadian yang berbeda dalam menanggapi potensi dan resiko dalam berinvestasi. Hampir semua calon investor atau investor senior siap dengan segala bentuk keuntungan tetapi banyak diantara calon investor yang canggung bahkan tidak siap dengan resiko dalam investasi. Sebagai contoh, orang yang lebih mengutamakan keselamatan, maka kecendrungannya mereka akan lebih berinvestasi pada instrumen yang lebih aman walaupun dengan tingkat keuntungan yang kecil, tetapi sebaliknya bagi yang suka gambling, maka keuntungan yang besar sangat mereka harapkan walaupun mereka sadar bahwa mereka juga bisa saja rugi dalam jumlah yang besar pula.

Jumat, 07 Juni 2013

Sejarah Berdirinya Berkshire Hathaway

Berkshire Hathaway (NYSE: BRKA)
Adalah perusahaan konglomerasi (holding company) yang bermarkas di Omaha, Nerbraska, Amerika Serikat yang memiliki banyak perusahaan subsidiari. Bisnis inti dari Berkshire Hathaway adalah asuransi, termasuk properti dan asuransi jiwa, reasuransi dan asuransi khusus yang tidak standar. Perusahaan ini memberikan tingkat pengembalian tahunan rata-rata yang fenomenal, yaitu 25%+ kepada pemilik saham selama 25 tahun terakhir, dengan jumlah kapital yang besar dan hutang yang sedikit. Seribu dollar Amerika yang diinvestasikan di Berkshire pada tahun 1957 berubah menjadi $ 51.356.000 pada akhir tahun 2003.

Kamis, 06 Juni 2013

7 Kiat Bijak Berinvestasi

Tentunya semua orang yang akan berinvestasi berharap investasinya mereka tanam akan membuahkan hasil yang baik bagi mereka dimasa yang akan datang. Maka, adalah sangat baik bagi calon investor memahami 7 kiat bijak dalam berinvestasi. Secara umum 7 kiat tersebut adalah :

1. Tentukan Tujuan Investasi.
Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah MENENTUKAN TUJUAN. Misalnya untuk Pembelian rumah, biaya anak sekolah nantinya, biaya pesta pernikahan, biaya pensiun, biaya jalan-jalan dan sebagainya. Tujuan ini sangat berguna bagi kita untuk tetap disiplin dan konsisten dalam mencapai tujuan tersebut. Logika sederhananya, bagaimana mungkin kita akan sampai ke kantor, jika niat awalnya adalah
pergi kepasar atau bahkan tidak punya tujuan sama sekali.